Selasa, 30 April 2019

Cerpen ( Suatu perubahan) - Laras Aisah


Suara adzan telah berkumandang lain halnya dengan dia, seorang gadis pemalas yang masih bergelut dengan selimut dan bantalnya.
Raisyah Nurul Fatimah Az-zahra, nama yang cantik seperti orangnya, nama panggilanya rais, umurnya 18 tahun, dia baik hati, gampang akrab antar sesama, tapi dia pemalas, wajahnya jutek abis, gampang marah, dia anak dari bapak Dadang dan ibunya Tika, dia mempunyai 2 adik.
“ neng, gugah subuh kebluk-kebluk teuing ih (bangun sudah subuh)” suara ibunya membangunkanya dengan logat sunda yang khas
“hmmmm, iya mah” jawab raisyah dengan nada malas untuk bangun
Setelah melaksanakan shalat subuh raisyah membereskan rumahnnya dan mempersiapkan perlengkapanya untuk kuliah, karena kesibukan orang tuanya dan dia sebagai anak sulung jadi dia harus bmemberi contoh pada adiknya dan membantu orang tuanya.
Sesudah selesai semuanya dia meminta izin kepada orang tuanya untuk berangkat ke kampus. Dia menjadi mahasiswa dislah satu kampus swasta di tasikmalaya IAIT (institut agama islam tasikmalaya) masuk fakultas ekonomi syariah.
“mah, pak rais angkat, asslamualikum” ucap raisyah sambil menyium tangan kedua orangtuanya.
------------------
Dia adalah sosok yang mungkin kalau dilihat dari pandangan sahabat-sahabatnya dia adalah orang yang gampang move on, kenapa bisa?
Raisyah berubah drastis ketika dia kenal dengan sosok yang bahkan baru 1 bulan mengenalinya, datangnya lelaki itu menjadi suatu penerang bagi raisyah, dia bahkan lebih rajin dari biasanya, dan giat dalam melakukan apapun.
Raisyah tidak memaksakan kehendaknya untuk memiliki bahkan menyandang status pacar hanya saja dia ingin tetap dan bersikap semestinya meski dia tau cinta dalam diam aadalah menyakitkan.



Tasikmalaya, 30 april 2019
 


Senin, 22 April 2019

(Puisi) Wahai Ibu - Laras Aisah










Wahai Ibu

suara gemuruh kota menyapa
jalanan macet tak terkira
telakson terngiang sana-sini

jerit tangisan anak itu
menjerit tak dituruti ibu
tangan ditarik bagaikan layangan

dipukul tanpa kesesadaran
dicubit dengan kekuatan
diterjang dengan kekerasan

ingatkah ibu 
saat kau mengandung 
susah payah kau menjaganya sampai pada kau melahirkanya

tetaplah jadi ibu panutan
yang bisa memaafkan dengan kesadaran
kesabaran dan juga keikhlasan




Tasikmalaya, 22 april 2019

Sabtu, 20 April 2019

(Puisi) Pria Itu - Laras Aisah

 

Pria itu


Sore itu aku menatap,
pemandangan nan indah.
Namun pandanganku terbuyarkan,
pada sosok yang rupawan

Rambut cepak yang tertata rapih.
Matanya yang menatap teduh,
membuat hatiku luluh.

Senyumnya yang indah,
membuatku tak pernah lelah.
Mendoakannya setiap langkah.

Tasikmalaya, 04 April 2019

Makalah ( Ayat dan Hadist Ekonomi Konsumsi dan Jual-Beli) - Laras Aisah

MAKALAH AYAT DAN HADIS TENTANG KONSUMSI DAN BERBELANJA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen pengampu: Bpk. H. Zaena...